Tidak ditemui Terperinci Mengenai Trik Tangani Anak Autis Tantrum



Kebiasaan tantrum anak yang terus dibiarkan bisa membuatnya selalu mengandalkan amukan, amarah, serta tangisan sebagai trik untuk mendapatkan keinginannya.

Saya baca pelan-pelan artikel ini untuk bisa lebih bersimpati dan siapa tahu suatu saat ada yang butuh bantuan.

Good day Sehat ingin menjadi sumber informasi Anda dalam membuat keputusan kesehatan dan agar Anda bisa selalu hidup sehat dan bahagia.

Dengan mengetahui penyebabnya, Mama akan bisa mengetahui kebutuhan si Kecil dan merespons perilakunya dengan lebih tepat.

Untuk mengatasi anak yang tantrum, Mama perlu mengetahui penyebab tantrumnya terlebih dahulu. Penyebab tantrum pada anak autis setidaknya ada 4. Mama bisa kembali mengeceknya di atas.

Nah, dari buku ini dibagikan teknik penanganan tantrum berdasarkan penyebabnya. Ada guidelines-ideas untuk mendengarkan anak dan memahami bahasa tubuhnya juga. Dan dengan buku ini, ayah dan bunda akan lebih mampu hadapi tantrum si kecil tanpa stres.

Tetap tenang dan beri ruang sedikit waktu bagi anak meluapkan emosinya namun tidak pada hal yang membahayakan diri. Sabar adalah kunci terpenting bagi orangtua dan Expert dalam hal ini.

"Misalnya saja saat anakmu berkata ia merasa sedih lalu kemudian menangis. Jangan langsung menyuruhnya ceria, menghiburnya dengan menawari ini dan itu. Orangtua cukup hadir dan memvalidasi apa yang anak rasakan," ucap Dr. Stephani.

Mengalihkan perhatiannya adalah langkah paling tepat. Ajak anak bermain, makan es krim, atau melakukan hal lain yang bisa membuatnya tenang. Jika Mothers ingin memberikan peraturan baru dan dituruti si anak, coba berikan dengan bahasa yang lebih lembut dan cara yang berbeda.

Orangtua bisa hindari mengatakan tidak untuk semuanya. Hal sederhana bisa dengan membiarkan mereka menentukan pilihan, seperti "Mau pakai baju merah atau baju biru?".

"Aku meminta maaf ke pria itu dan dia bilang tidak masalah. Dia malah memperkenalkan diri ke Braysen dan memberinya suvenir dan berkata, 'Dia bisa menendang kursiku, tak mengapa," jelas Gabriel.

Anak-anak dengan Childhood Disintegratiive Dysfunction ini seringkali memperlihatkan luapan emosi yang cukup berlebihan seperti tantrum, ketakutan pada hal – hal tertentu dengan tidak wajar, juga tertawa bahkan menangis tanpa ada sebab yang jelas. Selain gangguan pada emosi, pada anak-anak Cara Menangani Tantrum Anak Autis ini sering pula terlihat adanya gangguan sensorik, misalnya keinginan menggigit – gigit suatu bendadan juga menciumnya, serta kurang suka melakukan kontak fisik misalnya dipeluk maupun dielus.

Ketika orang tua tak cukup sabar, biasanya mereka berhenti di tengah jalan dan kembali lagi memakai teknik lama, yaitu menenangkan dengan cara membujuk, menggendong, atau memberi hadiah anak.

Yuk, jadi orangtua yang bijak dengan menambah kapasitas diri dalam mendidik buah hati jadi lebih baik!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *